#16 Faedah dari Kitab Tauhid : BAHAYA PEBUATAN SYIRIK
#16 Faedah dari Kitab Tauhid
BAHAYA
PEBUATAN SYIRIK
Syirik
memiliki kejelekan dan bahaya yang sangat banyak. Dinl antara bahaya syirik
adalah :
1. Merupakan kezhaliman yang paling besar
Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَاِذْ قَالَ
لُقْمٰنُ لِابْنِه وَهُوَ يَعِظُه يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ اِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Lukman
berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku!
Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqman : 13)
2. Allah tidak akan mengampuni dosa Syirik
Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan melakukan syirik akbar (syirik besar), kemudian dia dalam keadaan belum bertaubat, maka di akhirat nanti Allah tidak akan ampui dosanya tersebut.
Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
اِنَّ اللّٰهَ لَا
يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِه وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰى
اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa
(dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa
mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa' : 48)
3. Pelaku syirik haram masuk surga dan kekal di neraka
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ
الَّذِيْنَ قَالُوْا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ
الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ
اِنَّه مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوٰىهُ النَّارُ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
“Sungguh, telah kafir
orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.”
Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah
neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu”. (QS. Al-Maidah : 72)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ
شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalama keadaan tidak
berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga.
Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan
masuk neraka” (HR. Muslim no.
93).
4. Syirik menghapus seluruh amal
Jika seseorang melakukan syirik akbar (syirik besar), maka ancamannya adalah semua amalan baiknya akan terhapus.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَلَوْ اَشْرَكُوْا
لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-An'am : 88)
Allah juga berfirman,
لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ
الْخٰسِرِيْنَ
“Sungguh, jika engkau
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau
termasuk orang yang rugi”
(QS. Az-Zumar : 65)
5. Pelaku Syirik haram darah dan hartanya (boleh di perangi)
Tentunya, dalam perkara ini maka di kembalikan kepada yang berwenang.
Berkaitan dengan bahaya syirik ini, sebagaimana firman Allah,
فَاِذَا انْسَلَخَ
الْاَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ
وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ فَاِنْ تَابُوْا
وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْ اِنَّ
اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Apabila telah habis bulan-bulan
haram, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah
dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat
dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada
mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. At-Taubah : 5)
6. Syirik merupakan dosa besar yang terbesar
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَلَا أُخْبِرُكُمْ
بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ
الْوَالِدَيْنِ
“Perhatikanlah (wahai para sahabat), maukah
aku kabarkan kepada kalian dosa besar yang paling besar?” Kemudian para sahabat
mengatakan: “Tentu, wahai Rasulullah”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua,” (HR Al-Bukhari 5976 dan Muslim 269)
7. Syirik bisa Menimbulkan Rasa
Khawatir dan Hilangnya Rasa Aman Di Dunia dan Akhirat
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala ,
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
8. Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang yang berbuat syirik
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ
“Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah
dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa
sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin” (QS. At-Taubah: 3)
9. Tersesat di dunia dan akhirat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ
ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (QS. An-Nisa’: 116)
10. Syirik menghapuskan cahaya fithrah seorang hamba
Karena seorang hamba pertama kali dijadikan dalam keadaan fithrah yaitu di atas tauhid dan ketaatan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَاَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَا لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلٰكِنَّ
اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ar Rum: 30).
Begitu pula sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ البَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ» ، ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
“Tidaklah seorang anak dilahirkan melainkan di atas fithroh. Ayahnya-lah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi. Sebagaimana binatang ternak melahirkan anaknya dalam keadaan sempurna, apakah kamu melihat ada yang cacat padanya?” Lantas Abu Hurairah radhiyallahu anhu- membacakan ayat (yang artinya), “Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu” (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658).
Abu Musyaffa'
Hardadi
Maraji’ :
- Al-Mulakhkhas
fii Syarhi Kitaabit Tauhid karangan Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan
Al-Fauzan Hafizhahullahu Ta’ala
- Mutiara
Faidah Kitab Tauhid karangan Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam Hafizhahullahu
Ta’ala.
-
Bimbinganislam.com
-
Alhujjah.com
Posting Komentar untuk "#16 Faedah dari Kitab Tauhid : BAHAYA PEBUATAN SYIRIK"