DUA NIKMAT YANG MANUSIA SERING TERTIPU
DUA
NIKMAT YANG MANUSIA SERING TERTIPU
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan banyak sekali nikmat kepada kita. Nikmat lahir maupun bathin. Dan tidak mungkin kita bisa menghitung nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).
Terlalu banyak nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada kita. Namun terkadang kebanyakan manusia lalai akan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut. Mereka tidak mau bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut. Padahal jika hamba bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menambah nikmat-Nya tersebut, namun jika manusia itu kufur (tidak mau bersyukur) atas nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka siksa Allah Subhanahu Wa Ta'ala amatlah pedih. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim : 7).
Ketahuilah
bahwasanya semua yang kita kerjakan di dunia ini akan kita pertanggung jawabkan
di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu. artinya ketika manusia di berikan dua nikmat tersebut, terkadang manusia tidak menggunakan dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Al-Bukhari no. 6412)
Dari
Hadits di atas, bisa kita ambil faedah bahwa ada dua nikmat yang manusia sering
tertipu, yang pertama nikmat kesehatan, yang kedua nimat waktu luang
1. Nikmat Sehat
Banyak manusia yang sehat, namun terkadang dia tidak mau menggunakan kesehatannya untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terkadang Orang yang sehat itu baru merasakan nikmat sehat jika dia dalam keadaan sakit. Ketika dia jatuh baru pada saat itu dia menyadari akan pentingnya kesehatan.
Kesehatan merupakan nikmat yang sangat mahal. Tidak sedikit manusia yang rela menghabiskan hartanya untuk berobat demi agar badannya sehat.
Ketahuilah
bahwasanya, badan kita yang sehat tersebut nanti akan di tanyakan bagaimana
kita menggunakannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah
pada hari kiamat hingga dia ditanya mengenai umurnya, untuk apa dia
habiskan. ilmunya, bagaimana dia
mengamalkannya. hartanya, bagaimana cara dia mendapatkannya dan kemana dia infakkan. dan mengenai badannya, bagaimana dia menggunakannya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).
2. Nikmat waktu luang
Waktu merupakan perkara yang sangat berharga bagi kehidupan manusia. Waktu yang terlalu maka tidak akan kembali lagi. Oleh karena itu gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
Terkadang seseorang ketika di berikan waktu luang, maka dia tidak mau gunakan untuk ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dia lebih senang bersantai-santai menghabiskan waktunya. Bahkan dia gunakan waktunya untuk bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Na'udzubillah..
Padahal waktu hidupnya atau umurnya itu akan di tanya pada hari kiamat nanti. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah pada hari kiamat hingga dia ditanya mengenai umurnya, untuk apa dia habiskan. ilmunya, bagaimana dia mengamalkannya. hartanya, bagaimana cara dia mendapatkannya dan kemana dia infakkan. dan mengenai badannya, bagaimana dia menggunakannya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).
Semoga
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kita benar-benar mensyukuri nikmat Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.. Aamiin..
Abu Musyaffa’
Hardadi
Posting Komentar untuk "DUA NIKMAT YANG MANUSIA SERING TERTIPU"