KEUTAMAAN ORANG MISKIN YANG BERSABAR
KEUTAMAAN ORANG MISKIN YANG
BERSABAR
Miskin dan kaya semuanya merupakan ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan dalam islam, miskin ataupun kaya bukanlah merupakan standar mulia atau hinanya seseorang. Bukan berarti ketika seseorang itu kaya, maka dia orang yang mulia. Demikian juga bukan berarti ketika seseorang itu miskin, maka dia adalah orang yang hina. Ukuran mulianya seseorang di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia, Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.Sungguh, Allah Mahamengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujuraat :13).
Dari ayat di atas, bisa kita simpulkan bahwa : siapa pun orangnya, miskin ataupun kaya, ketika dia bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka dialah orang yang mulia disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).
Sesungguhnya
orang miskin yang bersabar, maka dia akan mendapatkan keutamaan-keutamaan. Di
antara keutamaannya adalah :
1. Orang miskin lebih dahulu masuk surga di bandingkan dengan orang kaya.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Diterangkan dalam Tuhfatul
Ahwadzi (7/ 68) :
Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan,
وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya
sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al
Hajj: 47). Oleh karenanya, setengah hari di akhirat sama dengan 500 tahun di
dunia.
2. Orang miskin do'anya berkah
Dalam hadits disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari shahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).
Dalam lafazh lain
disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ
اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.
“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan do’a, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Orang miskin itu biasanya
ibadahnya lebih khusyu', lebih ikhlas, dan hati mereka tidak terlalu di
sibukkan dengan perkara dunia. Sehingga do'a mereka terkadang lebih di ijabah (di
kabulkan) oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
3. Penduduk surga banyak orang miskin
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لأَبَرَّهُ ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah
kuberitahu pada kalian siapakah ahli surga itu? Mereka itu adalah setiap orang
yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jika ia bersumpah atas
nama Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya. Maukah
kuberitahu pada kalian siapakah ahli neraka itu? Mereka itu adalah setiap orang
yang keras, kikir dan gemar mengumpulkan harta lagi sombong” (HR.
Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
4. Orang miskin pun terkadang di butuhkan oleh orang kaya.
Kalau sekiranya semua manusia di permukaan bumi ini kaya semua. Maka siapa yang akan membantu dalam bekerja untuk orang kaya tersebut ?
Oleh karena itu, adanya
orang kaya dan orang miskin di dunia ini, maka banyak hikmahnya.
5. Do'a orang miskin yang Shalih dan Taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadi sebab mendapatkan kemenangan dan pertolongan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ ؟
“Bukankah kalian mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian?” (HR. Al-Bukhari no. 2896)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ
اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.
“Sesungguhnya
Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka,
yaitu dengan do’a, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An
Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Semoga kita bisa mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam keadaan apapun, dan semoga kita senantiasa di berikan keberkahan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala..Aamiin..
Abu
Musyaffa’ Hardadi
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN ORANG MISKIN YANG BERSABAR"